Abieb Dan Dinda

Anginku menusuk seluruh sumsum tulang, percikan berkah mengeroyok badanku, serdadu bayangan itu selalu datang membuat jantung berteriak, tanah pasundanku basah, burokku basah, mereka meminta untuk didekati, Dinda, bunga mawar yang mekar senyum kepada kita, bala tentara nyamuk mengacungkan jempolnya, suara indah katak menghiasi kebersamaan kita, mereka sependapat seperti abib, mengungkapkan rangkaian jari kita yang menumpuk itu akan selamanya, khalayak berkata, dunia itu fana, , , namunku akan berbeda dengan mereka bahwa dunia itu ceria sebagai modal hidup kelak kita berdua disana,,, WFSTA

0 komentar:

◄ Newer Post Older Post ►
 

@Copyright 2013-{Farij Basyirudin Hazmi}-